Ekaristi Malam Paskah

Kegiatan

Tidak terasa Paskah telah tiba. Perayaan Ekaristi secara daring masih dilakukan di berbagai belahan dunia akibat pandemi virus. Di Katedral Semarang, Misa Malam Paskah diikuti lebih dari 20 ribu orang (belum termasuk anggota keluarga di sekitarnya) secara streaming. Dalam homilinya, Mgr. Robertus Rubiyatmoko mengulangi perkataan Yesus sesudah Ia bangkit, yaitu “Janganlah takut!” Kita diajak untuk tidak takut. Terlebih dalam situasi pandemi seperti saat ini. Tidak takut, selalu berhati-hati, karena disanalah akan muncul harapan. Kita juga diutus untuk mewartakan kabar gembira keselamatan melalui perbuatan baik dan nyata. Misalnya dengan sikap ramah, persaudaraan, mau memaafkan, dan solidaritas.

Ekaristi Malam Paskah di Katedral Semarang

Perayaan ekaristi konselebrasi di Paroki Wates dan Paroki Administratif Bonoharjo dimulai dengan upacara cahaya di depan pintu masuk gereja. Dalam homilinya Romo H. Suprihadi, Pr dan Romo P. Noegroho Agoeng, Pr mengungkapkan rasa sedih dan semedhot karena selama pekan suci tidak bisa misa langsung bersama umat di gereja. Meskipun demikian, para romo merasa bahwa melalui misa online, banyak kehangatan keluarga yang terbangun. Banyak keluarga memiliki tempat atau meja doa sendiri. Para romo mengingatkan inilah kesempatan keluarga-keluarga membangun persekutuan iman.

Ekaristi Malam Paskah yang dipimpin oleh Romo Agoeng & Romo Supri

Di akhir kotbahnya, romo menantang para umat untuk tetap setia dengan adanya tempat atau meja doa karena keberadaannya akan dilombakan. Hadiahnya apa? Masih menjadi rahasia kedua romo. Selamat Paskah, Berkah Dalem.

Meja/tempat doa keluarga salah satu umat di Bonoharjo

Sumber ilustrasi: https://www.manilatimes.net/2019/04/17/supplements/easter-sunday-the-essential-foundation-of-the-christian-faith/541433/

Leave a Reply