Bagaimana Memaknai Paskah Bagi Anak-anak di Saat Misa Online?

Renungan

Pandemi COVID-19 belum berakhir. Meskipun demikian, kita tidak putus harapan dalam menghadapi situasi ini. Umat Katolik sebagai bagian dari warga negara ini juga terlibat aktif dalam usaha mengatasi pandemi tersebut. Sudah sejak sekitar pertengahan Maret, ekaristi dilaksanakan secara online (streaming) melalui Youtube, IG, berbagai media sosial lainnya maupun melalui televisi dan radio.

Perayaan Hari Raya Paskah kali ini pun masih dilaksanakan secara daring. Kadang muncul pertanyaan bagi orang tua, bagaimana harus memberikan makna Paskah kepada anak-anak kita? Tentu hal ini tidak mudah karena akan lebih mudah jika anak duduk bareng dengan orang tua di dalam gereja. Orang tua akan lebih bisa menjelaskan berbagai makna liturgis karena anak mengalami langsung. Belum lagi jika setelah Misa Paskah dilanjutkan pesta anak; wow…tentu akan makin mudah memaknainya.

Hari ini (11/4/2020) redaksi web gerejabonoharjo.net berhasil menghubungi Rama Yohanes Dwi Harsanto, Pr. (Vikaris Episkopal Kategorial Keuskupan Agung Semarang). Melalui pesan singkatnya, beliau menuliskan sebuah surat untuk anak-anak di Paroki Administratif St. Maria Mater Dei Bonoharjo. Berikut pesannya:  

Anak-anak terkasih,  Selamat Paskah.

Saya Rama Yohanes Dwi Harsanto, sangat menghargai kalian ketika kalian ikut misa di rumah saja. Mengapa? Karena kita mau memutus rantai penularan virus corona. Virus ini menular melalui perjumpaan orang-orang,  apalagi orang yang berkerumun. Karena itu,  anak-anak mengikuti misa di rumah saja bersama orangtua. Tinggal di rumah saja,  bertahan di rumah saja, berdoa di rumah,  mencuci tangan dengan sabun,  gerak badan yang cukup, makan minum yang cukup jangan lupa sayur segar  buah segar, istirahat yang nyenyak,  belajar dan bermain, menjaga kebersihan badan dan rumah,  membantu orangtua merapikan barang-barang rumah. Juga bercocok tanam dan jangan lupa gembira,  ketika mengerjakan itu semua hati mu gembiralah. Tertawa dan menyanyi-nyanyi selalu baik.

Alasan kita bergembira adalah Paskah,  Tuhan Yesus Kristus bangkit dari kematian. Siapa yang percaya kepada Tuhan Yesus dan dibaptis pasti hidup kekal dengan selamat bahagia. Itulah alasan kita bergembira. Oh,  ya,  kita pun ingat saudara-saudari yang sedang memerlukan bantuan. Baiklah kalian bicarakan dengan orangtua, cara membantu mereka.

Selamat Paskah,  salam sehat, Berkah Dalem.

            Rama Heribertus Suprihadi, Pr (Vikaris Parokial Paroki St. Maria Bunda Penasihat Baik Wates) juga memberi catatan bahwa kita kembali diingatkan akar tradisi Paskah. Pada mulanya Paskah adalah tradisi yang dilaksanakan di keluarga-keluarga. Paskah adalah perjamuan keluarga, bapak sebagai imam yang memohonkan berkat untuk keluarga, sebagai pengajar yang memberi wejangan, dan sebagai pemimpin yang memimpin rangkaian tradisi doa.            

Maka marilah kita tetap bersyukur atas Paskah kali ini. Dengan selalu berbagi kebahagiaan di tengah aktivitas di rumah dan keluarga, terlebih sesama kita yang terdampak pandemi virus. Jaga iman, imun, dan aman!

Sumber ilustrasi: https://opusdei.org/en/article/advice-follow-mass-online/

Leave a Reply